Budaya Indonesia yang Pernah di Klaim oleh Malaysia

Budaya Indonesia yang Pernah di Klaim oleh Malaysia

Budaya Indonesia yang Pernah di Klaim oleh Malaysia – Ada beberapa warisan budaya keluaran macau Indonesia yang pernah diklaim Malaysia dalam beberapa waktu belakangan. Persoalan klaim mengklaim kebudayaan ini memang sering memanaskan hubungan antara Indonesia dengan negara tetangga. Warganet biasanya langsung bereaksi dengan keras bila ada unsur kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh negara tetangga. Dari tahun ke tahun, klaim budaya Tanah Air ini sepertinya tak pernah surut.Kasus tersebut paling banyak dilakukan oleh negara tetangga, Malaysia. Hubungan masyarakat Indonesia dengan negeri Jiran tersebut sering naik turun. Beberapa negara tetangga memang memiliki kemiripan dengan budaya Indonesia karena kemiripan akar budaya. Tapi, tentu saja hal ini bukan alasan untuk mengklaim budaya yang sudah jelas milik Indonesia. Nah, menyadur dari berbagai sumber berikut adalah ulasan tentang warisan budaya Indonesia yang pernah diklaim Malaysia.

Lagu Rasa Sayange

Warisan budaya Indonesia yang pernah diklaim Malaysia berikutnya adalah lagu daerah Rasa Sayange. Akan tetapi, sebenarnya lagu tersebut adalah ciptaan dari Paulus Pea yang berasal dari Maluku dan tercatat pada tahun 1958 di Lokananta, Solo. Lagu tersebut pernah diklaim negeri Jiran sebagai iklan pariwisata Malaysia, kemudian muncul lagu Rasa Sayange. Sontak, hal tersebut membuat warganet bereaksi keras, tapi ketegangan antara dua negara tetangga ini berhasil diredam oleh Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia Rais Yatim. Secara resmi ia mengakui bahwa lagu Rasa Sayange adalah kebudayaan milik Indonesia.

Reog Ponorogo

Reog Ponorogo juga menjadi salah satu warisan budaya Indonesia yang pernah diklaim Malaysia. Malaysia mengklaim bahwa kesenian ini sebagai warisan budaya milik mereka pada tahun 2007 lalu. Akan tetapi, baru-baru ini tersiar kabar bahwa Malaysia berencana untuk mengajukan bahwa Reog Ponorogo sebagai warisan dunia UNESCO milik Malaysia.

Diketahui bahwa Ponorogo sendiri adalah salah satu nama daerah di Indonesia, tepatnya di Provinsi Jawa Timur, maka klaim Malaysia terhadap Reog Ponorogo lemah. Pada saat itu Duta Besar Malaysia untuk Indonesia langsung membantah bahwa Malaysia pernah mengklaim Reog Ponorogo menjadi warisan budaya mereka. Namun, menurut pemberitaan VIVA sebelumya, Menko PMK Muhadjir Effendy meminta supaya pemerintah Ponorogo segera mengusulkan Reog Ponorogo ke UNESCO dan mempersiapkan berbagai data yang diperlukan, karena Malaysia juga akan mengajukan hal tersebut. Di sisi lain, Bupati Ponorogo juga akan berusaha dan bekerja keras agar dunia mengakui Reog Ponorogo.

Diketahui bahwa Ponorogo sendiri adalah salah satu nama daerah di spaceman Indonesia, tepatnya di Provinsi Jawa Timur, maka klaim Malaysia terhadap Reog Ponorogo lemah. Pada saat itu Duta Besar Malaysia untuk Indonesia langsung membantah bahwa Malaysia pernah mengklaim Reog Ponorogo menjadi warisan budaya mereka. Namun, menurut pemberitaan VIVA sebelumya, Menko PMK Muhadjir Effendy meminta supaya pemerintah Ponorogo segera mengusulkan Reog Ponorogo ke UNESCO dan mempersiapkan berbagai data yang diperlukan, karena Malaysia juga akan mengajukan hal tersebut. Di sisi lain, Bupati Ponorogo juga akan berusaha dan bekerja keras agar dunia mengakui Reog Ponorogo.

Tari Pedet dan Tari Piring

Kita semua sudah mengetahui bahwa Tari Pedet ini merupakan salah satu kesenian dari adat Bali, sementara Tari Piring merupakan kesenian adat Sumatera Barat. Tapi, masyarakat Indonesia pernah dikejutkan dengan temuan bahwa kedua warisan budaya Indonesia yang pernah diklaim Malaysia. Bahkan, Malaysia juga pernah mengklaim bahwa kedua tarian tersebut adalah warisan budaya mereka. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia merasa kesal dengan hal tersebut dan langsung marah kepada Malaysia. Bahkan, Malaysia juga pernah mengklaim bahwa kedua tarian tersebut adalah warisan budaya mereka. Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia merasa kesal dengan hal tersebut dan langsung marah kepada Malaysia.

Batik

Malaysia pernah mengatakan bahwa kesenian batik katanya telah menjadi bagian dari kebudayaan mereka sejak lama. Tidak terima dengan klaim ini, pemerintah Indonesia kemudian mengirimkan nota keberatan untuk Pemerintah Malaysia. Tidak mau kecolongan untuk kedua kalinya, Indonesia kemudian mendaftarkan batik ke UNESCO tanggal 3 September 2008.

Angklung

Masyarakat Indonesia tentu saja sudah mengetahui bahwa Angklung adalah alat musik khas Sunda. Tapi, oleh Malaysia alat musik yang satu ini pernah diklaim sebagai warisan budaya milik mereka. Setelah perdebatan yang alot antara Indonesia dan Malaysia, pada akhirnya Angklung terdaftar sebagai Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia di UNESCO pada November 2010.

Wayang Kulit

Wayang kulit adalah seni tradisional yang telah lama berkembang di Indonesia. Wayang kulit awalnya berkembang di Istana, tapi seiring berkembangnya zaman, warisan budaya Indonesia yang pernah diklaim Malaysia ini menyebar menjadi pertunjukkan di kalangan rakyat. Malaysia pernah mengklaim bahwa wayang kulit adalah bagian dari budaya mereka. Hal ini karena ada beberapa orang Indonesia yang menetap di Malaysia dan membuat pertunjukkan seni tersebut. Tapi beruntung karena secara resmi UNESCO menetapkan wayang kulit sebagai warisan budaya Indonesia

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *